A. Pengertian Planet
Alam semesta ini sangatlah luas jangkauannya, bahkan ada teori yang menyatakan bahwa alam semesta ini akan terus mengalami penambahan luas hingga luasnya sudah tidak dapat terdeteksi. Dalam alam semesta ini banyak sekali objek luar angkasa yang bertebaran dalam jumlah yang tak terhingga dan tidak menutup kemungkinan bahwa masih anyak objek-objek misterius lain yang tidak terjangkau oleh daya piker manusia sekalipun.
Sebagai salah satu contoh benda langit yang terdapat di alam semesta ini adalah planet. Kata planet itu sendiri diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini pada masa sekarang dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit yaitu Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh planet:
1. Mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang.
2. Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3. Tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya.
4. Telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood) mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri di daerah sekitar orbitnya.
5. Berdiameter lebih dari 800 km
B. Planet Tergelap
Seperti apakah dunia asing di luar Bumi? Itu mungkin pertanyaan yang sering muncul di benak manusia. Dan karena rasa ingin tahu pula-lah para astronom melakukan pencarian.
Ternyata dunia asing di luar Bumi ada yang berasal dari gas, ada yang dingin dan ada juga yang mirip dengan Bumi. Semua planet itu pun punya ciri khas yang berbeda-beda. Tapi dalam penelitian terbaru, para astronom justru menemukan sebuah dunia yang berbeda. Bahkan ia merupakan exoplanet paling gelap yang pernah ditemui. Exoplanet tersebut memiliki ukuran raksasa seperti Jupiter dan juga merupakan planet gas yang kemudian diberi nama TrES-2b. Planet ini disebut TrES-2b karena ditemukan dalam survei eksoplanet Trans-Atlantik tahun 2006 dan dikenal pasti pada tahun 2011.
Planet TreES-2b memiliki penampilan yang gelap, bahkan lebih gelap dari sepotong batu bara. Planet sebesar Jupiter ini mengorbit bintangnya dengan jarak sekitar lima juta kilometer. Planet ini mungkin terlalu panas untuk mendukung awan pemantul seperti terlihat di sistem tata surya, namun demikian tetap saja tidak bisa menjelaskan mengapa planet ini begitu gelap. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Mounthly Notices terbitan Royal Astronomical Society ini diperoleh setelah menganalisis data dari pesawat luar angkasa Kepler milik NASA. Pesawat itu dapat mencatat dan mengukur terang- gelap benda langit dengan ketelitian tinggi bahkan bintang yang sangat jauh sekalipun.
Berikut ini adalah data mengenai planet tergelap:
TrES-2b
Planet luar surya
Daftar planet luar surya
Bintang utama
Bintang
GSC 03549-02811 A[1]
Rasi bintang
Draco
Asensio rekta
(α) 19j 07m 14.035d
Deklinasi
(δ) +49° 18′ 59.07″
Jarak
750±30 ly
(230±10 pc)
Tipe
G0V
Elemen orbit
Sumbu semi-major
(a) 0.03556±0.00075[1] SA
Eksentrisitas
(e) 0
Periode orbit
(P) 2.47063±0.00001 h
Inklinasi
(i) 83.62±0.14[1]°
Ciri-ciri fisik
Massa
(m) 1.199±0.052[1] MJ
Jari-jari
(r) 1.272±0.041[1] RJ
Gravitasi permukaan
(g) 3.284±0.016[1] g
Keterangan penemuan
Tanggal penemuan 21 Agustus 2006
dikonfirmasi 8 September 2006
Penemu O'Donovan et al.
Metode penemuan Transit
Tempat penemuan California & Arizona
Status penemuan Dipublikasikan
C. Posisi
Planet ini merupakan planet yang berada di luar tata surya, maka dari itu planet ini digolongkan kedalam eksoplanet. Eksoplanet ini ditemukan di kawasan Trans-Atlantik. Jaraknya dari bumi sekitar 750 tahun cahaya. Planet ini terletak di jarak pandang teleskop angkasa Kepler yang tujuannya menemukan eksoplanet menggunakan pengukuran cahaya yang sangat sensitif.
Planet ini terletak pada rasi bintang Draco dan memiliki bintang induk , GSC 03549-02811. Planet TrES-2b ini mengorbit pada bintang induknya dalam jarak 190 milyar km.
Detail gambar Kepler dari daerah yang diinvestigasi. Letak TrES-2b dalam gambar ini ditunjukkan. Utara langit ada di kiri.
Gambar di kiri, adalah gambar yang diperbesar dari gambar penuh medan pandang yang ditunjukkan di atas. Gambar ini juga mengidentifikasi sistem TrES-2b dan dengan jelas menunjukkan bintang ganda induknya, GSC 03549-02811, di konstelasi Draco.
D. Alasan Penamaan Planet Tergelap
TrES-2b diyakini sangat tidak reflektif atau kemampuannya memantulkan cahaya jauh lebih rendah dibanding cat akrilik hitam. Padahal planet Jupiter memantulkan sinar 52%, Bumi memantulkan sinar 37% tapi planet ini hanya memantulkan kurang dari 1% cahaya bintang yang mencapai dirinya sehingga planet ini menjadi jauh lebih gelap dari batu bara ataupun planet manapun termasuk bulan di tata surya. Akibatnya exoplanet ini benar-benar menjadi sebuah dunia asing yang baru dilihat dan diketahui para astronom. Tak heran karena alam semesta memang masih menyimpan sedemikian banyak misteri.
Dengan menggunakan data selama empat bulan pertama dari Kepler, David Kipping, peneliti di Center for Astrophysics di Universitas Harvard dan David Spiegel dari Universitas Princeton mengkaji jumlah cahaya terpancar langsung dari TrES-2b. Mereka mengukur jumlah cahaya dari "sisi malam" planet ketika langsung berada di depan bintangnya. Lalu membandingkan dengan cahaya dari "sisi gelap" sebelum melintasi bintangnya. Perbedaan keduanya kemudian diukur untuk mengetahui seberapa banyak sinar yang terpantul atau disebut albedo. Mereka mengukur kecerlangan bintang jauh dengan tingkat presisi yang sangat baik. Tim ini memantau kecerlangan sistem TrES-2b saat planet tersebut mengorbit bintangnya. Hasilnya mereka bisa mendeteksi ketika cahaya si bintang meredup dan cerlang kembali ketika terjadi perubahan fase planet. Meskipun kedipan yang mereka lihat itu sangat lemah, TrES-2b diduga terkunci secara gravitasi seperti halnya bulan sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan menghadap sang bintang induk. Dan seperti halnya Bulan, planet tersebut akan menunjukkan perubahan fasenya ketika mengorbit sang bintang induk. Akibatnya, kecerlangan total dari bintang plus planet akan bervariasi meskipun sangat kecil yakni hanya 6 per 1 juta. Artinya fluktuasi yang teradi sangat lemah dan membuktikan kalau TrES-2b sangat gelap. Jika si planet memiliki kemampuan memantulkan yang lebih besar maka variasi kecerlangan juga akan lebih besar saat terjadi pergantian fase.
Salah satu penjelasannya mengapa planet ini terlalu gelap barangkali planet itu terlalu panas untuk mendukung awan ammonia yang dapat memantulkan cahaya seperti yang mengelilingi planet di sistem tata surya. Hal ini terjadi karena planet ini mengorbit bintang induknya pada jarak 190 milyar km. Namun Kipping dan Spiegel mengatakan ini pun belum dapat akan menjelaskan mengapa TrES-2b begitu gelap. Mereka berasumsi bahwa tidak hanya karena planet gagal memantulkan sinar namun kemungkinan menyerap sinar itu hingga suhu planet ini bisa hamper mencapai suhu 1000o C yaitu tepatnya pada 982o C. Suhu ini terlalu panas bagi awan amonia sehingga ia memancarkan pedaran cahaya merah yang lemah, seperti halnya bara yang terbakar atau kumparan pada kompor listrik.
E. Kandungan Planet Tergelap
Planet ini merupakan gergasi gas dengan komposisi pukal serupa Musytari, namun dikarenakan suhu di planet ini terlalu panas maka planet ini juga dikenal sebagai Musytari Panas (planet panggang).
Kandungan atmosfer TreS-2B justru terdiri dari senawa kimia yang menyerap cahaya seperti uap sodium, potasium dan titanium oksida dalam jumlah besar dan keseluruhannya terdiri dari gas yang belum di analisis jenisnya. Namun demikian tak satupun dari senyawa kimia yang ada bisa menjelaskan dengan baik apa yang menyebabkan terjadinya kegelapan ekstrim di TrES-2b.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyahh. (2011). Astronom Temukan Planet Tergelap di tata surya. [Online]. Tersedia: http://kumpulanseo.wordpress.com/2011/08/15/astronom-temukan-planet-tergelap-di-tata-surya/ [20 September 2011]
Ariswono, D.Sariningsih, R. Rosandi,Y.(2000). Mari Kita Mengenal Fisika. Bandung: Grafindo.
Ivie. (2011). TrES-2b Planet Gelap bak Batubara. [Online]. Tersedia: http://langitselatan.com/2011/08/16/tres-2b-planet-gelap-bak-batubara/[21 Sepember 2011]
Tcasyono , B.(2009).ILMU KEBUMIAN DAN ANTARIKSA. Bandung: Rosda.
Witho. (2011).Inilah Planet Paling Gelap . [Online]. Tersedia: http://witho-sang-pembual.blogspot.com/2011/08/tres-2b-inilah-planet-paling-gelap-di.html [19 September 2011]
Waker, R. (1991). JUNIOR SCIENCE ON FILE. New York: Facts On File.
Wikipedia. (2011).Misi Kepler . [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Misi_Kepler [19 September 2011]
Wikipedia. (2011). TrES-2b. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/TrES-2b. [19 September 2011]
Yasirmaster. (2011). Planet Paling Gelap. [Online]. Tersedia: http://yasirmaster.wordpress.com/2011/planet-paling-gelap/ [20September 2011]
Yulianingsih, T. (2011). Astronom Temukan Planet Tergelap . [Online].Tersedia: http://tekno.liputan6.com/read/348668/astronom-temukan-planet-tergelap[19 September 2011]