Minggu, 23 Oktober 2011

TERBENTUKNYA PELANGI


Pelangi merupakan fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya yang hampir bersambung di langit apabila matahari bersinar setelah terjadi hujan.
Pelangi berupa lengkungan warna warni dengan warna merah pada lengkungan paling luar dan warna ungu pada lengkungan paling dalam. Warna-warna pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu.
Pelangi terjadi karena peristiwa pembiasan sinar matahari oleh air hujan, oleh karena itu pelangi dapat dilihat setelah hujan turun. Bentuknya yang berupa lengkungan terjadi karena tetes air hujan diudara yang berbentuk bulat atau sfera. Namun biasanya bagian bawah pelangi terlindungi oleh bumi sehinggga pelangi yang dapat dilihat hanya berupa lengkungan. Pelangi secara utuh dapat dilihat jika sedang berada di pesawat terbang yang mengudara.



Isaac Newton adalah orang yang pertama kali menyelidiki mengapa cahaya putih dapat menghasilkan spektrum warna pelangi. Newton melakukan eksperimen untuk menyelidiki hal ini. cahaya matahari diarahkan pada suatu lubang sempit dalam sebuah ruang gelap. jika sebuah prisma kaca diletakkan diantaranya maka sinar matahari akan terlihat sebagai spektrum warna.

a. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya matahari yang berwarna putih oleh prisma disebabkan oleh :
1. Masing-masing warna bergerak dalam bentuk gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda
2. cahaya merah memiliki panjang gelombang 700 nm, sedangkan cahaya ungu memiliki panjang gelombang 400 nm
3. Perambatan gelombang yang melalui prisma akan mengalami pembiasan karena gelombang melewati dua medium yang berbeda kerapatan nya yaitu dari udara ke kaca.
4. Warna yang memiliki panjang gelombang terpanjang dibiaskan paling sedikit, sedangkan warna yang memiliki panjang gelombang yang terpendek dibiaskan paling banyak.
b. Proses Terjadinya Pelangi

Pelangi terjadi karena pembiasan cahaya. Cahaya yang melewati dua medium yang berbeda akan mengalami pembiasan dan perubahan arahnya.Pembelokan ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melalui medium yang berlainan.
Hal ini juga yang menyebabkan cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya. Tetes air hujan berfungsi menyebarkan cahaya matahari sehingga terbentuk pelangi.

c. Jenis-jenis pelangi
1. Pelangi primer

Pelangi yang terjadi akibat satu pantulan air hujan. Pelangi primer memiliki warna yang terkuat, dengan warna merah pada bagian luar dan bagian dalam ungu.








2. Pelangi sekunder



Pelangi sekunder terjadi karena pemantulan cahaya sebanyak dua kali atau lebih. Pelangi sekunder yang dihasilkan oleh dua pemantulan akan terlihat dilangit diatas pelangi primer. Susunan Pelangi sekunder merupakan kebalikan dari susunan warna pelangi primer. Pada pelangi sekunder warna merah berada didalam dan ungu diluar. warna pelangi sekunder jeuh lebih rendah dari pelangi primer.

TERBENTUKNYA HALO MATAHARI






Halo merupakan suatu fenomena optik yang terjadi di alam dan biasa terjadi pada musim penghujan.
Proses terbentuknya Halo Matahari sama seperti proses terbentuknya pelangi, hanya dalam hal ini tidak mengandung air, sehingga yang tampak hanya bayangan saja berbentuk cincin. Ketika musim hujan, partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari. Apabila hal tersebut terjadi saat posisi matahari sedang tegak lurus dengan bumi, maka akan terbentuk lingkaran gelap disekitar matahari. Hal ini disebabkan saat matahari pada posisi tegak lurus terhadap bumi kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih kecil sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah matahari juga terhalang debu di atmosfer.


Berbeda dengan proses terbentuknya pelangi yang sering terjadi di pagi atau sore hari yang membentuk sudut kemiringan. Pada posisi yang miring ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap. Jika terjadi pada pagi hari, udara masih dalam keadaan bersih sehingga akan Nampak warna kemerahan.

TERBENTUKNYA FATAMORGANA

Fatamorgana sering terjadi di sekeliling kita. Fatamorgana adalah pantulan cahaya oleh lapisan udara yang sangat panas akibat pemanasan Bumi. Benda dan bayangan pantulannya terlihat seperti pemukaan air.




Fatamorgana sering terjadi di gurun pasir, jalan-jalan beraspal, dan lautan. Dalam kajian fisika, prinsip terjadinya fatamorgana berawal dari proses pembiasan yang terjadi pada dua medium melalui lapisan-lapisan udara yag memiiki perbedaan suhu.
Proses terjadinya fatamorgana berawal dari adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih pekat dan lebih berat dibandingkan udara panas. Dalam kenyataannya, lapisan udara yang panas yang ada di dekat tanah terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Cahaya dibiaskan ke arah garis horisontal pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total. Pemantulan internal total (total internal reflection) adalah proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium yang lain yang indeks biasnya lebih kecil, jika sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu.
Maka, cahaya berjalan di dalam medium dengan indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium dengan indeks bias lebih rendah seperti udara. Akibatnya gambar dengan sifat semu dan terbalik akan membentuk fatamorgana.

Selasa, 27 September 2011

PLANET TERGELAP

A. Pengertian Planet


Alam semesta ini sangatlah luas jangkauannya, bahkan ada teori yang menyatakan bahwa alam semesta ini akan terus mengalami penambahan luas hingga luasnya sudah tidak dapat terdeteksi. Dalam alam semesta ini banyak sekali objek luar angkasa yang bertebaran dalam jumlah yang tak terhingga dan tidak menutup kemungkinan bahwa masih anyak objek-objek misterius lain yang tidak terjangkau oleh daya piker manusia sekalipun.
Sebagai salah satu contoh benda langit yang terdapat di alam semesta ini adalah planet. Kata planet itu sendiri diambil dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini pada masa sekarang dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit yaitu Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8. Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh planet:
1. Mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang.
2. Mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3. Tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya.
4. Telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood) mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri di daerah sekitar orbitnya.
5. Berdiameter lebih dari 800 km
B. Planet Tergelap


Seperti apakah dunia asing di luar Bumi? Itu mungkin pertanyaan yang sering muncul di benak manusia. Dan karena rasa ingin tahu pula-lah para astronom melakukan pencarian.
Ternyata dunia asing di luar Bumi ada yang berasal dari gas, ada yang dingin dan ada juga yang mirip dengan Bumi. Semua planet itu pun punya ciri khas yang berbeda-beda. Tapi dalam penelitian terbaru, para astronom justru menemukan sebuah dunia yang berbeda. Bahkan ia merupakan exoplanet paling gelap yang pernah ditemui. Exoplanet tersebut memiliki ukuran raksasa seperti Jupiter dan juga merupakan planet gas yang kemudian diberi nama TrES-2b. Planet ini disebut TrES-2b karena ditemukan dalam survei eksoplanet Trans-Atlantik tahun 2006 dan dikenal pasti pada tahun 2011.
Planet TreES-2b memiliki penampilan yang gelap, bahkan lebih gelap dari sepotong batu bara. Planet sebesar Jupiter ini mengorbit bintangnya dengan jarak sekitar lima juta kilometer. Planet ini mungkin terlalu panas untuk mendukung awan pemantul seperti terlihat di sistem tata surya, namun demikian tetap saja tidak bisa menjelaskan mengapa planet ini begitu gelap. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Mounthly Notices terbitan Royal Astronomical Society ini diperoleh setelah menganalisis data dari pesawat luar angkasa Kepler milik NASA. Pesawat itu dapat mencatat dan mengukur terang- gelap benda langit dengan ketelitian tinggi bahkan bintang yang sangat jauh sekalipun.

Berikut ini adalah data mengenai planet tergelap:
TrES-2b
Planet luar surya
Daftar planet luar surya

Bintang utama
Bintang
GSC 03549-02811 A[1]

Rasi bintang
Draco

Asensio rekta
(α) 19j 07m 14.035d
Deklinasi
(δ) +49° 18′ 59.07″
Jarak
750±30 ly
(230±10 pc)

Tipe
G0V
Elemen orbit

Sumbu semi-major
(a) 0.03556±0.00075[1] SA

Eksentrisitas
(e) 0
Periode orbit
(P) 2.47063±0.00001 h

Inklinasi
(i) 83.62±0.14[1]°

Ciri-ciri fisik
Massa
(m) 1.199±0.052[1] MJ

Jari-jari
(r) 1.272±0.041[1] RJ

Gravitasi permukaan
(g) 3.284±0.016[1] g

Keterangan penemuan
Tanggal penemuan 21 Agustus 2006
dikonfirmasi 8 September 2006
Penemu O'Donovan et al.
Metode penemuan Transit

Tempat penemuan California & Arizona
Status penemuan Dipublikasikan

C. Posisi


Planet ini merupakan planet yang berada di luar tata surya, maka dari itu planet ini digolongkan kedalam eksoplanet. Eksoplanet ini ditemukan di kawasan Trans-Atlantik. Jaraknya dari bumi sekitar 750 tahun cahaya. Planet ini terletak di jarak pandang teleskop angkasa Kepler yang tujuannya menemukan eksoplanet menggunakan pengukuran cahaya yang sangat sensitif.
Planet ini terletak pada rasi bintang Draco dan memiliki bintang induk , GSC 03549-02811. Planet TrES-2b ini mengorbit pada bintang induknya dalam jarak 190 milyar km.



Detail gambar Kepler dari daerah yang diinvestigasi. Letak TrES-2b dalam gambar ini ditunjukkan. Utara langit ada di kiri.
Gambar di kiri, adalah gambar yang diperbesar dari gambar penuh medan pandang yang ditunjukkan di atas. Gambar ini juga mengidentifikasi sistem TrES-2b dan dengan jelas menunjukkan bintang ganda induknya, GSC 03549-02811, di konstelasi Draco.

D. Alasan Penamaan Planet Tergelap
TrES-2b diyakini sangat tidak reflektif atau kemampuannya memantulkan cahaya jauh lebih rendah dibanding cat akrilik hitam. Padahal planet Jupiter memantulkan sinar 52%, Bumi memantulkan sinar 37% tapi planet ini hanya memantulkan kurang dari 1% cahaya bintang yang mencapai dirinya sehingga planet ini menjadi jauh lebih gelap dari batu bara ataupun planet manapun termasuk bulan di tata surya. Akibatnya exoplanet ini benar-benar menjadi sebuah dunia asing yang baru dilihat dan diketahui para astronom. Tak heran karena alam semesta memang masih menyimpan sedemikian banyak misteri.
Dengan menggunakan data selama empat bulan pertama dari Kepler, David Kipping, peneliti di Center for Astrophysics di Universitas Harvard dan David Spiegel dari Universitas Princeton mengkaji jumlah cahaya terpancar langsung dari TrES-2b. Mereka mengukur jumlah cahaya dari "sisi malam" planet ketika langsung berada di depan bintangnya. Lalu membandingkan dengan cahaya dari "sisi gelap" sebelum melintasi bintangnya. Perbedaan keduanya kemudian diukur untuk mengetahui seberapa banyak sinar yang terpantul atau disebut albedo. Mereka mengukur kecerlangan bintang jauh dengan tingkat presisi yang sangat baik. Tim ini memantau kecerlangan sistem TrES-2b saat planet tersebut mengorbit bintangnya. Hasilnya mereka bisa mendeteksi ketika cahaya si bintang meredup dan cerlang kembali ketika terjadi perubahan fase planet. Meskipun kedipan yang mereka lihat itu sangat lemah, TrES-2b diduga terkunci secara gravitasi seperti halnya bulan sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan menghadap sang bintang induk. Dan seperti halnya Bulan, planet tersebut akan menunjukkan perubahan fasenya ketika mengorbit sang bintang induk. Akibatnya, kecerlangan total dari bintang plus planet akan bervariasi meskipun sangat kecil yakni hanya 6 per 1 juta. Artinya fluktuasi yang teradi sangat lemah dan membuktikan kalau TrES-2b sangat gelap. Jika si planet memiliki kemampuan memantulkan yang lebih besar maka variasi kecerlangan juga akan lebih besar saat terjadi pergantian fase.
Salah satu penjelasannya mengapa planet ini terlalu gelap barangkali planet itu terlalu panas untuk mendukung awan ammonia yang dapat memantulkan cahaya seperti yang mengelilingi planet di sistem tata surya. Hal ini terjadi karena planet ini mengorbit bintang induknya pada jarak 190 milyar km. Namun Kipping dan Spiegel mengatakan ini pun belum dapat akan menjelaskan mengapa TrES-2b begitu gelap. Mereka berasumsi bahwa tidak hanya karena planet gagal memantulkan sinar namun kemungkinan menyerap sinar itu hingga suhu planet ini bisa hamper mencapai suhu 1000o C yaitu tepatnya pada 982o C. Suhu ini terlalu panas bagi awan amonia sehingga ia memancarkan pedaran cahaya merah yang lemah, seperti halnya bara yang terbakar atau kumparan pada kompor listrik.

E. Kandungan Planet Tergelap
Planet ini merupakan gergasi gas dengan komposisi pukal serupa Musytari, namun dikarenakan suhu di planet ini terlalu panas maka planet ini juga dikenal sebagai Musytari Panas (planet panggang).
Kandungan atmosfer TreS-2B justru terdiri dari senawa kimia yang menyerap cahaya seperti uap sodium, potasium dan titanium oksida dalam jumlah besar dan keseluruhannya terdiri dari gas yang belum di analisis jenisnya. Namun demikian tak satupun dari senyawa kimia yang ada bisa menjelaskan dengan baik apa yang menyebabkan terjadinya kegelapan ekstrim di TrES-2b.


DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyahh. (2011). Astronom Temukan Planet Tergelap di tata surya. [Online]. Tersedia: http://kumpulanseo.wordpress.com/2011/08/15/astronom-temukan-planet-tergelap-di-tata-surya/ [20 September 2011]

Ariswono, D.Sariningsih, R. Rosandi,Y.(2000). Mari Kita Mengenal Fisika. Bandung: Grafindo.

Ivie. (2011). TrES-2b Planet Gelap bak Batubara. [Online]. Tersedia: http://langitselatan.com/2011/08/16/tres-2b-planet-gelap-bak-batubara/[21 Sepember 2011]

Tcasyono , B.(2009).ILMU KEBUMIAN DAN ANTARIKSA. Bandung: Rosda.

Witho. (2011).Inilah Planet Paling Gelap . [Online]. Tersedia: http://witho-sang-pembual.blogspot.com/2011/08/tres-2b-inilah-planet-paling-gelap-di.html [19 September 2011]

Waker, R. (1991). JUNIOR SCIENCE ON FILE. New York: Facts On File.

Wikipedia. (2011).Misi Kepler . [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Misi_Kepler [19 September 2011]

Wikipedia. (2011). TrES-2b. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/TrES-2b. [19 September 2011]

Yasirmaster. (2011). Planet Paling Gelap. [Online]. Tersedia: http://yasirmaster.wordpress.com/2011/planet-paling-gelap/ [20September 2011]

Yulianingsih, T. (2011). Astronom Temukan Planet Tergelap . [Online].Tersedia: http://tekno.liputan6.com/read/348668/astronom-temukan-planet-tergelap[19 September 2011]

Kamis, 14 April 2011

MANUSIA DAN KERAGAMAN BUDAYA

1. Seluk Beluk Budaya
Secara bahasa budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari “Buddhi” yang berarti budi atau akal. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian budaya:
a. Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan manusia yang didapat dari proses belajar.
b. Herkovits, menyatakan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan manusia.
c. Seloe Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan bahwa kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebudayaan adalah segala sesuatu yang berbentuk material ataupun
non-material yang dihasilkan oleh manusia.
Berdasarkan wujunnya budaya dikelomokan menjadi:
a. Budaya yang bersifat abstrak
Budaya ini terletak dalam pikiran manusia dalam bentuk ide, gagasan, norma, nilai, peraturan dan cita-cita. Budaya yang bersifat abtrak ini merupakan wujud ideal dari budaya karena merupakan sesuatu yang seharusnya atau yang diinginkan manusia.
b. Budaya yang bersifat konkret
Budaya ini berbentuk tindakan atau perbuatan yang terarah langsung bisa dalam bentuk periku, bahasa dan materi.
Sebagai sebuah hasil karya tentunya budaya memiliki unsur-unsur yang dapat terlihat. Berdasarkan suatu rujukan yang menyatakan:
… Sebuah hasil kebudayaan dapat dilacak dari 2 (dua) unsur utama pembentuk kebudayaan, yaitu manusia dan alam. Irisan antara manusia dan alam kemudian membentuk sebuah ruang yang kemudian disebut sebagai ruang binaan, didalam ruang inilah kemudian budaya-budaya diciptakan untuk mengatasi masalah manusia… (Tn.2010)

Dapat diketahui bahwa unsur utama pembentuk kebudayaan adalah manusia itu sendiri dan alam. Sedangkan C. Kluckhohn menyatakan dengan lebih terperici bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada seluruh kebudayaan bangsa di dunia yaitu:
a. Sistem religi.
b. Sistem pengetahuan.
c. Sistem mata pencaharian.
d. Sistem peralatan hidup (Teknologi).
e. Organisasi kemasyarakatan.
f. Bahasa.
g. Kesenian.
Selain itu pada dasarnya budaya memiliki substansi atau isi utama kebudayaan yang merupakan bentuk abstrak dari berbagai ide atau gagasan manusia yang muncul di masyarakat. Adapun bentuk-bentuknya adalah sebagai berikut:
a. Sistem pengetahuan.
Sistem pengetahuan ini merupakan hal yang dimiliki manusia sebagai mahluk sosial dalam upaya mengetahui hal-hal serta hubungan timbal balik segala sesuatu yang ada disekitar manusia. Untuk itu manusia bisa menempuh beberapa cara yaitu:
1) Pengalaman langsung.
2) Pengalaman dari pendidikan formal maupun non formal.
3) Komunikasi simbolik.
b. Nilai.
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan, dicita-citakan dan penting bagi seluruh umat manusia yang ada dalam masyarakat.
c. Pandangan hidup.
Pandangan hidup adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat. Jika suatu bangsa tidak memiliki pandangan hidup maka bangsa tersebut akan mudah terpengaruhi dan dikendalikan oleh bangsa lain.
d. Kepercayaan.
Kepercayaan disini adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang “maha” diluar manusia dan bergantung pada keyakinan manusia itu sendiri.
e. Persepsi.
Persepsi adalah titik tolak pemikiran untuk memahami kejadian atau gejala-gejala dalam kehidupan. Persepsi ini terdiri dari:
1) Persepsi sensorik: persepsi yang terbentuk tanpa menggunakan indra.
2) Persepsi telepati: kemampan dalam mengetahui mental individu lain.
3) Persepsi clairvoyance: kemampuan melihat peristiwa jauh di tempat lain dari orang yang bersangkutan.
f. Etos kebudayaan (jiwa kebudayaan).
Etos kebudayaan ini merupakan watak khas dari sebuah kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki etos budaya masing-masing bahkan bisa sangat berbeda.
Contohnya, orang Jawa melihat orang Batak sebagai orang yang kasar, tegas, agresif, konsekuen dan berbicara apa adanya. Lain halnya dengan orang Batak yang memadang orang Jawa sebagai orang yang lamban, ketenangan yang berlebihan, feodal, dan tingkah lakunya yang sulit di tebak.

2. Keberagaman Budaya
Masyarakat di Dunia terbentuk dari berbagai ras dan kebudayaan yang unik, begitu pula dengan Indonesia. Masyarakat indonesia terdiri dari berbagai etnik kebudayaan yang beragam dan memiliki ciri khas masing-masing. Perbedaan ciri khas tersebut disebabkan adanya beberapa faktor yang melatarbelakangi masyarakat tersebut. Adapun faktor penyebab perbedaan tersebut adalah:
a. Faktor alam.
Iklim, letak bumi dan kekayaan alam di suatu wilayah secara tidaklangsung berpengaruh terhadap kebudayaannya. Sebagai contoh adalah suling bambu merupakan hasil kebudayaan masyarakat yang di wilayahnya terdapat sumber daya alam berupa tanaman bambu seperti yang terdapat di jawa ataupun daerah cina.
b. Faktor kebiasaan.
Kebiasaan di suatu masyarakat akan berbeda dengan kebiasaan masyarakat lain. Bahkan bisa saja suatu kebiasaan yang sama memiliki maksa yang bertolak belakang diantara masyarakat satu dengan yang lainnya.
c. Faktor kedaerahan.
Walaupun masih terdapat dalam atu kawasan negara, dengan adanya faktor kedaerahan akan melahirkan budaya-budaya khusus (sub kultur) yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya kebiasaan masyarakat Sunda memiliki perbedaan dengan kebiasaan masyarakat Bali, Minang ataupun Batak.
d. Pelapisan sosial.
Istilah pelapisan sosial biasa kita kenal dengan sebutan stratifikasi sosial. Dengan adanya stratifikasi sosial ini akan berdampak pada terjadinya penggolongan masyarakat kedalam beberapa kelompok kelas tertentu dan berpengaruh pada pengaruh kebudayaan pada masing-masing golongannya. Faktor ini bisa dilihat dari perbedaan cara bersikap, bergaul dan perpakaian antara masyarakat berperekonomian menengah keatas denga masyarakat pada umumnya.

Sebagai hasil dari karya manusia, kebudayaan memiliki beberapa kecenderungan yaitu kecenderungan untuk tetap bertahan dan kecenderungan untuk mengalami perubahan.
Suatu kebudayaan akan cenderung bertahan jika kebudayaan tersebut terus dipergunakan dan dipertahankan oleh masyarakat.
Sedangkan kebudayaan akan cenderung berubah jika kebudayaan tersebut sudah tidak dipergunakan lagi oleh masyarakat.
Adapun unsur-unsur yang menyebabkan kebudayaan tetap betahan adalah:
a. Unsur idiologi.
Idiologi adalah kumpulan gagasan dan dasar yang dianggap baik yang menjadi jiwa dan kepribadian bangsa penganutnya. Idiologi ini dijadikan sebagai pedoman hidup yaang benar-benar diyakini kebenarannya sehingga unsur ini akan cenderung untuk tetap bertahan.
b. Unsur kepercayan atau religi.
Unsur ini akan cenderung bertahan sebab berkaitan dengan keyakinan akan kebenaran (keimanan).
c. Unsur seni.
Seni itu berifat indah dan disukai para penikmatnya. Pengungkapannya bisa melalui tari, musik, lukisan, sastra dan yang lainnya. Unsur ini akan cenderung bertahan selama penyukanya masih ada.
d. Unsur bahasa.
Walaupun bahasa selalu mengalami perkembangan dalam kosakatanya, bahasa akan tetap digunakan karena fungsinya sebagai alat untuk berkomunikasi.
Selain unsur-unsur yang menyebabkan kecenderungan bertahannya budaya juga ada unsur-unsur yang mendorong kecenderungan berubahnya suatu budaya diantaranya:
a. Unsur mata pencaharian.
Unsur ini cenderung selalu mengalami perubahan menuju suatu sistem yang lebih maju sesuai berkembangnya jaman dan IPTEK baik itu sitem produksi, distribusi maupun konsumsinya.
b. Unsur sistem teknologi.
Dengan meningkatnya pengetahuan manusia, teknologi yang dihasilkan akan terus meningkat dan memberikan kemudahan bagi manusia itu sendiri.
c. Unsur pengetahuan.
Pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan tingkat keingintahuan manusia. Ditandai dengan berbagai penelitian yang membuka peluang menuju pengetahuan yang lebih baik lagi.

3. Manusia dan Kebudayaan.
Manusia berperan sebagai pencipta kebudayaan dengan tujuan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu kebudayaan memiliki beberapa peran sbagai berikut:
a. Penghubung pedoman antara manusia dengan kelompoknya.
b. Wahana intuk mengeluarkan perasaan dan kemampuan.
c. Sebagai pembimbing dan pemenuhan kebutuhan manusia.
d. Pembeda manusia dan binatang.
e. Petunjuk bagi manusia dalam bergaul.
f. Aturan tentang sikap yang seharusnya.
g. Sebagai modal dasar dalam pembangunan.

Kebutuhan hidup yang ada pada manusia sangatlah kompleks dan memiliki perbedaan satu sama lainnya. Maka tidak heran jika kebudayaan yang dibentuk oleh masyarakat pada suatu lingkungan akan berbeda dengan kebudayaan di lingkungan lain. Kebudayaan dan lingkungan tempat berkembangnya budaya tersebut saling memberi pengaruh satu sama lain. Keadaan lingkungan akan merangsang masyarakat di lingkungan tersebut untuk membentuk kebudayaan. Kebudayaan tersebut akan berimplikasi terhadap pola, tata laku, norma, nilai dan aspek-aspek kehidupan lainnya sehingga menjadi ciri khas masyarakat di lingkungan tersebut.
Walaupun demikian, diantara kebudayaan-kebudayaan yang beragam tersebut tetap terjadi kontak-kontak sosial seperti difusi sosial sehingga memungkinkan terjadinya pengadopsian budaya-budaya tertentu yang dianggap berguna. Dari situlah mulai terbukanya pintu perkembangan dan perubahan kebudayaan.
Di sisi lain perubahan kebudayaan ini memicu terjadinya konflik antara kelompok yang pro dengan yang kontra terhadap perubahan kebudayaan. Maka untuk menanganinya perlu dibentuk kontrol atau kendali sosial terhadap perilaku yang nampak sehingga dalam pengadopsiannya dapat memilih-milih antara kebudayaan yang sesuai dan tidak.
Sebagai hal yang terus berkembang tentunya kebudayaan memiliki beberapa permasalahan diantaranya:
a. Hambatan yang berkenaan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Sebagai contoh, orang Sunda yang memiliki anggapan bahwa tanah kelahirannya akan memberikan rezeki yang berlimpah, maka orang Sunda cenderung untuk enggan meninggalkan kampung halamannya walaupun dalam keadaan miskin.
b. Hambatan yang berkaitan dengan perbedaan persepsi.
Contohnya adalah penolakan program KB atas dasar anggapan bahwa makin banyak anak makin banyak rezeki.
c. Hambatan yang berkenaan dengan faktor psikologis.
Contoh: sulitnya pelaksanaan program transmigrasi karena masyarakat merasa takut dan beranggapan bahwa keadaan mereka di tempat yang baru akan lebih sengsara.
d. Masyarakat yang terisolir.
Masyarakat sulit dalam berkomunikasi dengan masyarakat luar dikarenakan adanya keterbatasan dan seolah-olah menutup untuk menerima prgram pembangunan.
e. Prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
f. Sikap etnosentrisme yaitu sikap yang mengagung-agungkan budaya sendiri dan menganggap remeh kebudayaan lain.
g. Penyalahgunaan perkemangan IPTEK.
h. Kultural shock atau gagap budaya sehingga menimbulkan keraguan dan kecanggungan.

4. Triangulasi
Triangulasi disini adalah hubungan keterikatan antara individu, masyarakat dan kebudayaan seperti yang tergambar dalam bagan berikut ini:

Manusia sebagai mahluk individu memang dibakali kemampuan, pemikiran dan perasaan yang membimbingnya menjadi mahluk yang beradab. Namun manusia pun merupakan mahluk sosial yang yang perlu berinteraksi dengan individu lain sehingga mengalami kemajuan. Dengan kemajuan manusia yang diperoleh dari interaksi yang membentuk masyarakat itu maka akan terciptalah kebudayaan yang hasilnya akan memberikan manfaat bagi setiap individu di dalamnya.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kebudayaan merupakan buah karya manusia yang berupa materi maupun non-materi yang pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebudayaan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya akan mengalami perbedaan dikarenakan faktor dan potensi yang dimiliki oleh setiap daerah berbeda maka kebudayaan yang dihasilkanpun akan berbeda.

B. Saran
Keberagaman dalam aspek kehidupan manusia ini menunjukan betapa istimewanya manusia, maka keragaman ini harus dijadikan bahan dalam upaya perkembangan kemajuan manusia bukan dijadikan sebagai dasar perselisihan yang berdampak pada kehancuran manusia.

DAFTAR PUSTAKA


Effendi, R., et al. (2007). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi.
Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Tn. (2010). Arsitektur dalam Sejarah dan Budaya Nusantara, [Online].
Tersedia: http://www.wacananusantara.org/content/view/category/2/id/654
[27 Maret 2011]

Mengapa Ular Selalu Menjulur-julurkan Lidahnya?

Meski hidung ular peka terhadap bau tapi ular bernafas sangat lamban, maka ular mengebmbangkan organ Jacobson untuk menangkap bau. Karena organ itu berada jauh di dalam mulutnya, maka ular harus menjulur-julurkan lidahnua untuk menangkap bau dan menariknya lagi untuk disampaikan pada organ tersebut.

Kenapa Kelelawar Terbang Saat Malam Hari Tanpa Menabrak?

Saat terbang kelelawar sangat mengandalkan indra pendengarannya. Kelelawar mampu mengeluarkan bunyi Ultrasonik yang dikeluarkan dengan tempo teratur melalui mulut dan hidungnya. Saat bunyi Ultrasonik ini mengenai tiap benda yang ada di sekelilingnya, gelombang ini akan dipantulkan menjadi gema yang diterima kembali oleh kelelawar sehingga memberi gambaran benda-benda tersebut bagi kelelawar. Kejadian seperti ini biasa disebut dengan Echolokasi. Dengan dibantu oleh telinganya, maka kelelawar tidak akan menabrak saat gelap.

KENAPA SEMUT SELALU SALING BERADU?

Penglihat semut kurang berperan dengan baik dan sebenarnya semut berjalan dengan mengandalkan penciumannya. Maka dari itu semut mengandalkan bau yang dia terima dari semut lain.

HIV-AIDS

Apa Sih HIV Itu?
HIV (Human Imunodeviciency Virus) adalah virus yang bekerja secara terus menerus hingga kekebalan tubuh penderita terus menurun secara derastis. Oran yang terkena virus ini tidak bisa mengatasi seragan dari infeksi penyakit. Bahkan kuman yang bagi orang biasa tidak menimbulkan penyakit, tapi bagi penderita HIV dapat menimbulkan kematian.
Virus ini terus menggerogoti kekebalan tubuh penderita hingga mengakibatkan gejala-gejala dan kumplan-kumpulan beberapa penyakit yang selanjutnya menjadi AIDS (Ackuired Imun Deviciency Sindrom) atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh. Penularan penyakit ini hanya bisa terjadi melalui sperma, darah, dan cairan vagina dengan melakukan multisexual, bergantian jarum sunti, transfusi darah, ibu hamil terhadap janinnya, dan melalui luka yang terkena cairan tubuh penderita.
Pada awalnya penderita tidak menunjukan gejala, setelah beberapa minggu penderita mualai terkena penyakit ringan seperti flu dan diare, setelah lima sampai enam tahun kemudian timbul diare berulang, penurunan berat badan secara derastis, sariawan dan pembengkakan daerah kelenjar daerah getah bening.
Penyakit mematikan ini diyakini berasal dari hewan simpanse yaitu SIV (Simian Imuno Deciency Virus) yang menyerang simpanse. Penularan pada manusia ini terjadi melalui pemburuan dan pembunuhan simpanse pada awal abad 20an atau melalui lalat sapi.
TUMBUHAN INSEKTIVORA


Untuk bisa tetap hidup setiap mahluk hidup pasti memerlukan makanan, Begitu juga dengan tumbuhan. Ada yang membuat makanannya sendiri yaitu dengan melakukan proses Fotosintesis, mengambil langsung dari inangnya bahkan ada juga tumbuhan yang memakan hewan serangga. Tahu kah kamu seperti apakah hewan yang memakan hewan serangga ini?
Tumbuhan pemakan serangga ini dinamakan tumbuhan Insektivora. Kurang lebih ada sekitar 500 spesies tumbuhan Insektivora yang telah ditemukan di beberapa daerah di seluruh dunia misalnya saja tumbuhan Venus flytrap, Kantung semar dan lain-lain.

Gambar tumbuhan Venus flytrap 

Tumbuhan Insektivora tumbuh dan berkembang layaknya tumbuhan hijau pada umumnya. Namun tumbuhan ini membutuhkan tambahan senyawa Nitrogen yang dapat mereka peroleh dengan menangkap dan memakan serangga ataupun hewan-hewan kecil lainnya. Tumbuhan Insektivora memiliki kelenjar yang mengeluarkan cairan lengket yang berguna untuk menjerat dan mencerna mangsanya. Letak dari kelenjar ini bisa beragam tergantung spesiesnya, namun pada umumnya cairan ini terletak pada bunga ataupun daerah-daerah tertentu yang dapat menarik perhatian mangsanya untuk datang dan hinggap. Bahkan ada juga tumbuhan yang mengeluarkan bau khas dan warna mencolok untuk lebih memikat serangga.
Pada tumbuhan Venus flytrap, Setelah serangga datang dan tertarik untuk hinggap pada permukaan bunga venus yang lengket, maka sentuhan dari kaki serangga akan memberikan rangsangan pada bagian tubuh tumbuhan tersebut sehingga bagian pangkal bunga yang berbentuk engsel itu menutup dan langsung menjepit mangsanya. Setelah terperangkap di dalam bunga, tumbuhan ini mengeluarkan cairan yang mengandung enzim tripsi dan pepsin yaitu enzim yang juga terdapat pada perut hewan untuk mulai mencerna makanannya.
Daftar pustaka: Panut, et al. 2006. Dunia IPA. Bogor: Yudistira.